Kamis, 09 Juni 2011

Jadi Relawan Sapa Takut.

Masih terbayang dalam benak, tentang bencana yang melanda ibu pertiwi. Khususnya tentang bencana letusan Gunung Merapi, salah satu gunung api teraktif di dunia ini membuat kehidupan masyarakat yang tinggal berdekatan dengannya berhenti beraktivitas. Banyak warga yang terkena musibah hingga harus mengungsi ke daerah yang lebih aman. Semenjak itu banyak bantuan yang mengalir deras dari banyak kalangan. Tak ketinggalan para remaja-remaja yang notabene masih berstatus pelajar, ikut terlibat aktif dalam menjadi relawan.
        Menjadi relawan itu bukanlah hal yang mudah, apalagi masih berstatus pelajar, tetapi para pelajar itu mungkin ingin menunjukan rasa kepedulian mereka terhadap sesama untuk meringankan beban para korban bencana Gunung Merapi. Mulai dari turun ke jalan-jalan untuk mengamen, menyalurkan bantuan ke posko-posko pengungsian rela mereka lakukan untuk menyelamatkan nasib para pengungsi yang tertimpa musibah. Menjadi relawan adalah suatu kegiatan yang positif  bagi para pelajar, jdi para pelajar khususnya para remaja-remaja dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan yang negatif.
        Tak terbayang begitu besar hati mereka untuk menolong para pengungsi, padahal di samping menolong para korban, para pelajar itu jugak masih di hadapkan dengan tugas-tugas yang di berikan oleh guru di sekolahnya. Tetapi, para pelajar itu sadar bahwa tugas utama mereka adalah belajar, jadi mereka telah membagi waktu mereka dengan seadil mungkin, antara belajar dan menolong, karena kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Hal-hal sekecil inilah yang kadang tidak bisa dilakukan para pelajar. Jadi dengan menjadi relawan inilah pelajar dapat belajar membagi waktu mereka antara kepentingan sendiri dan kepentingan bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar